Warna Kehidupan

WARNA KEHIDUPAN

Sering kali orang bicara tentang perasaan, harga diri, sosial dan kemanusiaan dalam interaksi komunitas kehipuan.

Adalah wajar bila ada perbedan dua versi yang bertentangan, dan tentunya kita tahu didunia ini hanya ada 2 jenis yang mendominasi kehidupan manusia....... “ ada siang ada malam.. ada laki laki, ada perempuan.... ada kawan, ada musuh.... ada cinta ada benci.... dan sebagainya “

Bicara mengenai khususnya masalah : harga diri, perasaan, dan cinta terhadap dua orang anak manusia saja sepertinya teramat fokus dan sering juga melibatkan orang lain... itulah hidup manusia ! sebagai wujud sosialisasinya didalam interaksi diantara kehidupannya, tergantung masing masing orang bagaimana menganutnya... kita setuju bukan? Kita belum bicara masalah moral, etika atau tata krama yang mengatur batas batas kebebasan dalam kehidupan.

Dulu orang sering menggunakan istilah “ BOBOT, BIBIT, BEBET “ dalam menjalin suatu hubungan... yang parah lagi ada keluar kata kata ... “ sopo siro sopo ingsun “ (siapa diri kamu, dan siapa saya), inilah salah satu penyebab diskriminatif yang melanda dunia, yang mengakibatkan terjadinya jurang pemisah antara kaum lemah dan yang kuat... baik derajat, pangkat, keturunan atau segi ekonomi.

Misalkan dalam suatu perselisihan... apakah masalah akan selesai dengan kesombongan, hanya karena alasan harga diri? dan apakah menganggap masalah akan selesai dengan melecehkan orang lain? sedang orang lainpun juga mempunyai harga diri...! bukankan lebih baik rendah diri dari pada bersombong ria... ini bukan sesuatu yang dilematis... namun kita mencoba membuka mata dan telinga kita melalui perasaan, dan bukan menuruti perasaan.

Pernahkan Anda mencoba mendengarkan perasaan orang lain? “ mungkin saja perasan orang lain itu lebih tertekan dari pada perasaan anda “ adalah kesalahan besar bila seseorang menempatkan dirinya pada kebenaran dan menuduhkan kesalahan kepada orang lain, tanpa melihat kesalahan dirinya... apalagi enggan minta maaf, dan harus orang lain yang minta maaf.... setiap orang punya perasaan bukan... entah perasaan sayang atau benci.

Apakah kita sadar.... bahwa antara benci dan sayang itu hanyalah dibatasi dengan dinding yang sangat tipis sekali yang mudah jebol.... dan suatu ketika dinding tipis itu akan jebol termakan oleh perasaan sendiri yang sudah tidak kuat menahannya.... yang tadinya benci berbalik arah menjadi sayang, atau sebaliknya.... itulah warna kehidupan yang dimaksud.

Bicara jujur saja terkadang orang masih tidak percaya.. dan ketika berusaha bicara terbuka, orang malah tertawa.. sedang kalau dimintai pendapat hanya diam saja... belum janji janji yang tidak ditepati juga... apakah ini yang disebut kebenaran.... ataukah kemunafikan ?

Tinggi sudah peradaban manusia, banyak sudah cerita manusia.... Aku.... Kamu.... Dia... Kita... dan Mereka... pernah bermasalah dan punya salah... dan silahkan terjemahkan.. apakah kita kan bersaing mencari harga diri atau menghargai harga diri.. dan jawabanya ada dalam perasaan hati masing masing.

Rasa dendam.. benci.. muak... sayang... cinta... ada disekeliling kita, dan itulah pilihan kita... silahkan petik salah satu dan rasakan dalam perasaan hati, adalah merupakan jawaban nyata diantara kita.... “ bingung... kecewa... senang.... bahagia... takut... tertekan...” itulah rasanya yang ada, bila kita memetik salah satu diantaranya.

Mencari jalan yang terbaik adalah bijaksana... bukan jalan orang pengecut dan hidup penuh kemunafikan... semoga keikhlasan dan kebaikan menyertai kita.


“ Keindahan itu mudah diciptakan... tapi kebahagiaan itulah yang dicari.. tetapi keindahan yang tercipta belum tentu membuahkan kebahagiaan “